Sabtu, 19 Januari 2013
sebelumnya..
maaf yg nunggu!! ;77;)/
maaaffffffff bgt!ok! sekarang silakan lanjut membacanya!! _ _)
My
sweet dream
Part
4
ok…
mungkin ini terdengar aneh bagiku (?) tapi Rendi bakalan pindah?! Yang benar
saja! Padahal baru saja kami akur dia udah main pindah aja. Kenapa?
Akupun menjatuhkan tubuhku di atas
sofa yang empuk.
Tapi,
kok … aku panik gini,ya? … bukannya kalau dia pindah… harusnya aku relain aja
.. tapi .. . akh! Sudahlah!
[di sekolah]
Entah
kenapa aku gak bisa tidur gara-gara mikirin soal pindahnya Rendi. Ukh .. ada
apa, sih dengan diriku?!
Tanpa sengaja aku menabrak
seseorang.
“Maaf!”
seruku.
“Iya
gak apa-apa.” Jawabnya. Aku kenal dengan suara ini.Rendi!
Akupun menatapnya.
“Hai”
sapanya.
“Hai
juga” balasku sambil berjalan pergi.
Ke .. kenapa? Kenapa rasanya aku
gak mau ketemu sama dia?! Apa aku masih gak merelakan dia untuk pindah?! Ukh!!
“Hai,
Rin!” seru Nadia sambil mengalungkan tangannya di leherku.
“Hai
juga, Nad” jawabku dengan suara yang pelan.
Lalu Nadia melepaskan tangannya
dari leherku “Ada apa, nih sama Rina Adriana kita? Apa ada masalah?” tanyanya.
Aku terdiam beberapa detik. “Ng …
sebenarnya, sih … ada iya, nggak iya juga”
Nadia menaikan sebelah alisnya.
“Jadi gimana,tuh?! Ayolah .. bilang aja ..” Nadia memelas. “Atau jangan-jangan
ini masalah Rendi ingin pindah,ya?” tebak Nadia dengan tepat.
“Eh?!
Kok tau?!” tanyaku sambil terkejut.
“Ya
elah Rin .. gossip (asekk-_-) itu udah menyebar di sekolah ini …” jelas Nadia.
“Aku
benci gossip” kataku asal ceplos.
“Ya,
ya aku sebenarnya juga ga suka (?). ah! Kenapa jadi ngomongin gossip? Oh,iya!
Rendi! Iya tuh! Katanya dia bakalan pindah dari sini. Katanya,sih dia di suruh
ikut orang tuanya pindah dan sebenarnya Rendi gak mau pindah yah .. mungkin
karena di sini ada ….” Nadia tersenyum.
Aku langsung penasaran. “Ada? Ada
apa?!”
“ah!
Udah,ah … mending sekarang kita ke kelas! Udah masuk,tuh!” seru Nadia sambil
berjalan pergi.
“Eh,eh
.. Nadia! Ada apa dulu?!” kataku sambil mengejarnya.
[saat istirahat]
“Nadia
temenin aku ke kantin,yuk!” ajakku.
“Eh?
Aku? Biasanya kamu sama Re …”
“Udah!
Ayuk!” kataku sambil menarik tangan Nadia.
Kamipun berjalan menuju kantin.
“Sebenarnya
kenapa,sih? Biasanya juga kamu sama Rendi. Kok tiba-tiba …”
“Lagi
gak kepengen aja ketemu sama Rendi.” Jawabku. Nadia hanya bisa mangut-mangut.
Lalu tanpa kami sadari Rendipun berjalan melewati kami.
“Hai
..” sapanya.
“Hai
juga” balasku. “Nadia, mending kita cepet ke kantin!” seruku sambil menarik
tangan Nadia.
“Eh,eh!
Kenapa kamu kok ngejauhin Rendi?’ Tanya Nadia penasaran. Aku tak menjawab
apa-apa.
[beberapa hari kemudian]
“Ok
.. Rin! 1 hari, sih gak apa-apa .. tapi ini udah 3 hari kamu ngejauhi Rendi!
Sebenernya ada apa,sih? Ada apa?! Ada ap …” aku menutup mulut Nadia sebelum dia
meledakan kata-kata lagi (?)
“Sssstt!
Diem napa?” kataku sewot.
“Ya
.. habis kamu jadi aneh akhir-akhir ini. kenapa,sih?!” Tanya Nadia dengan penuh
rasa penasaran.
“Kepo
banget-_-” kataku kesal.
Nadia mengkerucutkan bibirnya.
“Lagi pula kenapa,sih? Kamu ada masalah sama Rendi? Certain aja!”
Aku menghela napas panjang. “Tapi
kamu janji ya Nad gak bakal bocorin ini ke siapa-siapa!”kataku dengan penuh
harap.
Nadia mengangguk-anggukan kepalanya
dengan kencang. “Yoi! Inilah gunanya sahabat!” jelas Nadia.
“Sebenarnya
aku …”
“Et!
Tunggu! Kalau masalah itu mending kamu certain ke orang yang lebih ahli saja!”
kata Nadia tiba-tiba. Aku yang mendengar itu langsung memasang wajah kesal.
“Gimana,sih
kamu! Aku juga belum bicara udah main potong aja-_- .. lagi pula kamu juga udah
bilang sendiri mau mendengarkan ceritaku. Yang bener,ah Nad!” seruku dengan
kesal.
“Yaaa
.. kalau masalah itu .. mending kita nanya ke ahlinya saja!” seru Nadia.
“Ahlinya?
Ah ngaco kamu Nad! Masalah yang kayak beginian aja harus ada yang ahlinya-_-
jaman apa,sih sekarang?”
“Udah!
Mending sekarang kita ke Dika!” kata Nadia sambil menarik tanganku.
“Dika?
Siapa?” tanyaku bingung. Nadia langsung terdiam. Lalu dia menatapku.
“Kamu
gak tau?” tanyanya. Aku menggeleng. “Ya ampun Rin! Itu wakil ketua kelas kita!
Masa kamu gak tau?! diakan sering deket sama kamu!” jelas Nadia.
Aku berpikir sebentar. “Oohh! Dika
itu,ya! Eh .. dia wakil ketua kelas kita?” tanyaku.
Nadia mulai memasang muka kesal.
“Jadi selama ini dia selalu berada di sekitar kamu .. tapi kamu gak tau kalau
dia itu wakil ketua kelas?!”
Aku mengangguk pelan.
GUBRAK! “Yang bener aja,Rin .. terus ngapain dia
selama ini selalu berada di dekat kamu tapi kamu gak tau dia itu apa?!”
“Ehehe
.. aku kira dia itu murid yang ingin membantu saja .. sekalinya dia wakil ketua
kelas,toh ..” kataku sambil garuk-garuk kepala yang tidak gatal.
Nadia menghela napas. “Sudah,yuk!
Ini kenapa jadi ngebahas soal itu ..” kamipun segera pergi ke tempatnya Dika mengadu
nasibnya (?) eh, maksudnya tempat Dika berada-_-
“Dik!
Dika!” panggil Nadia kepada Dika yang sedang duduk sendiri di bangkunya.
Diappun menoleh. Segera kami berjalan mendekatinya.
“Ada
apa Nad?” Tanya Dika.
“Ini
ketua kelas kita … biasa …” jawab Nadia. Dika mengangguk-angguk.
Buset ini kayak mau berobat ke mbah
dukun aja-_- (?)
“Jadi
ada masalah,nih ketua kelas?” Tanya Dika. Aku menggangguk. “Kalau gitu
ceritakan apa masalahnya.”
“Sebelumnya
… ini kayak …” belum sempat aku meneruskan kata-kataku Dika sudah memutusnya.
“Udah!
Langsung aja! Berhubung aku hanya muncul di part terakhir jadinya aku harus
bisa memanfaatkan waktu!” seru Dika.
Aku terdiam. Narsis amat ni
orang-_- terserah apa katamu dah -_-)/
“Jadi
.. sebenarnya gini .. entah kenapa aku gak suka kalau Rendi itu pindah”
jelasku.
“Jadi
itu masalahnya?” Dika manggut-mangut. “Jawabannya hanya satu. Kamu .. ada rasa
sama Rendi! .. Aduhhh” Dika senyum-senyum gak jelas. Nadiapun juga ikut
senyum-senyum gak jelas.
Seketika wajahku memerah. “EH?! Ng
.. nggak,kok! Siapa yang bilang kayak gitu?!”
“Hatimu~”
jawab Dika masih senyum-senyum.
“Ih
.. apaan sih kalian?!-_-” keluhku.
“Udah
… jujur aja, Rin ..” kata Nadia sambil menepuk bahuku. Akupun menundukkan kepalaku.
Nggak! Nggak mungkin aku .. su ..su
..sukkk …ka .. sama Rendi?!
[Keesokkan harinya]
Aku
masih gak percaya .. kalau aku ini … punya rasa sama Rendi. Nggak ah!
Aku menggeleng-gelengkan kepalaku
dengan cepat.
PUK!
Seseorang menepuk
bahuku. Akupun menoleh. “Nadia?”
“Hei,
Rin! Kenapa,nih? Masih kaget sama yang kemarin?” tebak Nadia dengan sangat
tepat.
“Ya
.. begitulah ..” jawabku pelan.
Nadia tersenyum. “Udah .. gak usah
di sembuyiin ..” Nadia menatapku. “Mmm .. apa kamu masih tetep gak mau Rendi pindah?”
Tanya Nadia. Akupun menggangguk pelan. Nadia menghela napas. “Gini ya, Rin ..
aku tau .. kalian itu sahabat yang sangaaatt dekat .. tapi kalau misalnya Rendi
harus pergi .. relain aja. Percuma kamu ngejauhin dia terus. Dia bakalan tetep
pindah! Mending sekarang kamu cari cara untuk menghabiskan waktu sama Rendi
sebelum dia pindah! Jikalau dia sudah gak ada di sini lagi .. kamu masih bisa,
kok berhubungan sama dia lewat SMS atau gak chatt di FB .. kan bisa aja?” jelas
Nadia berusaha menghiburku.
Mendengar itu aku mulai tersadar.
Benar juga apa yang di katain Nadia! Gak ada gunanya aku ngejauhin dia! Mending
cari sesuatu buat kenang-kenangan saat Rendi pindah nanti!.
Akupun
tersenyum senang. “Nadia ..” aku menatapnya. “Makasih banyak,ya!” kataku sambil
tersenyum lebar.
“Nah
gitu, dong! Itu Rin yang aku kenal! Selalu tersenyum!” seru Nadia.
Akupun segera keluar untuk mencari
Rendi. Ternyata Rendi ada di dekat taman. Akupun segera berlari ke arahnya.
“Rendi!”
panggilku. Diapun menengok.
“Ada
apa Rin?” Tanya Rendi setelah aku berada di depannya.
“Ahahaha
.. maaf, ya .. akhir-akhir ini aku ngejauhin kamu” kataku.
Rendipun tersenyum. “Dan maafin aku
juga, ya .. aku juga sebenarnya sedang ngejauhin kamu.”
“Iya
gak apa-apa. Sebagai balasannya .. kamu traktirin aku,ya!” seruku sambil
berlari kea rah kantin.
“EH?
Kok?!! Rin!!” Rendipun mengejar Rin.
Dan akhirnya kamipun akur kembali.
Tapi .. waktu tetap terus berjalan. Dan tanpa terasa hari di mana Rendi harus
pindahpun sudah di depan mata.
Iyup!
Hari ini adalah hari terakhir aku melihat wajahnya itu (asek…).
Akupun buru-buru berlari keluar
rumah.
“Rin
kamu mau kemana?” Tanya mamaku.
“Mau
ke rumah temen, ma!” jawabku sambil membuka gerbang. “Pergi dulu,ya ma!
Assalamuallaikum!”
Akupun segera masuk ke dalam mobil
yang dari tadi sudah menungguku.
“Pak!
Ayo cepetan!” seruku. Sopirku, pak Andi segera menancap gas.
Dan tanpa terasa aku sudah berada
di depan rumahnya Rendi. Yup! Aku akan memberinya ucapan selamat tinggal.
Sebenarnya aku masih keberatan .. tapi sudahlah! Aku harus merelakannya.
“RENDI!”
panggilku. Lalu seorang anak laki-laki menoleh.
“Rin?”
katanya tak percaya. Akupun segera berjalan mendekat. “Ngapain kamu di sini?”
Tanya Rendi.
Aku tersenyum lebar. “Ya buat
ngucapin selamat jalan, lah!” seruku.
“Oh
.. ahaha .. gak perlu repot-repot .. lewat SMS aja kan bisa.” Jawab Rendi.
“Kalau
lewat SMS kurang dapet!” kataku.
“Dapet?
Dapet apa?” Tanya Rendi bingung.
“Ah
.. sudahlah .. ini!” akupun memberikan Rendi sebuah kotak.
“Apa
ini?” tanyanya.
“Ya
kenang-kenangan, lah! Supaya kamu inget terus sama aku dan persahabatan kita!”
kataku senang.
Rendi tersenyum lebar. “Makasih
banyak, ya Rin” aku mengangguk.
“Rendi!
Cepat! Kita udah mau berangkat, ni!” seru mama Rendi dari kejauhan.
“Iya
ma!” jawab Rendi. “Rin .. aku .. pergi dulu,ya! Salam buat keluarga kamu .. dan
makasih banyak buat kenang-kenangnannya!” kemudian Rendipun berjalan pergi.
“Rendi!”
panggilku.
Rendipun menoleh. “Ada apa?”
“Ng
… aku .. aku .. se .. se .. sebenarnya … aku .. su .. su ..su …..” ukh! Susah
banget, sih nyebut kata ‘itu’!
“Su?
Su apa?” Tanya Rendi bingung.
“Akh!
Pokoknya hati-hati di jalan! Dan jangan pernah lupa sama aku! dan juga janji
jika bakal saling berhubungan!” seruku.
Rendi tersenyum “Ahaha .. iya,iya!
Aku pergi dulu,ya!” kemudian dia berlari pergi.
“Ah!
JANGAN LUPA YUNO GASAINYA!!!!” seruku dari kejauhan.
Rendi hanya bisa melambaikan
tangannya.
Akupun membalas lambaian tangannya.
Yah .. dan pada akhirnya aku
merelakan Rendi pindah dari sini. Akan ku ingat kenangan manis yang pernah kita
lewati bersama. Tapi kuharap … kita bisa bertemu lagi.. entah itu kapan .. tapi
ku harap kita bisa bertemu kembali….
My sweet memory
~The End~
terimakasih yg sudah mau mengikuti kisah mereka ini _ _)
arigato gozaimasu! >w<
dan rencananya akan ada My sweet memory 2! *eaaa
di tunggu aja,ya!
-CUL-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
YUNO GASAI PUNYA SAIA!!! < Ini Ngomennya yg Aneh2
Kufufufufu~~
♫MIKUO♫
Posting Komentar