Minggu, 06 Januari 2013

[CUL] My Sweet Memory past 3


ok, ini sudah part ke 3 ..
mohon maaf, ya lama nge-uploadnya =w=)/
dan selamat membaca~


My sweet memory
Part 3

Ok .. aku masih berada di depan pintu kelas 8-2 yang besar ini. nah .. sekarang apa yang harus aku lakukan?! Kalau masuk .. aku bisa mati karena malu. Tapi kalau nggak .. aku celingak celinguk. Aku bisa di anggap orang aneh -_-
Tanpa berpikir panjang lagi akupun memutuskan untuk memberanikan diriku untuk masuk ke kelas.
Brak!   “Ok! aku sudah masuk!” seruku kayak orang gila. Setelah masuk aku langsung cengo. Ternyata belum ada siapa-siapa di dalam kelas -_-
            Oh,iya aku baru ingat! Akukan kebiasaan masuk pagi! (sebenarnya ini karena paksaan-_-) hahhh .. ngapain tadi sampe kaku segala tuh tangan. Padahal gak ada siapa-siapa di dalam. Apes banget hari ini aku.
            Yeah .. sekarang yang bisa aku kerjakan hanyalah … menunggu orang lain datang lalu menyapanya (setidaknya aku memiliki pekerjaan-_-)
Kreett … terdengar suara pintu terbuka. Seketika wajahku langsung cerah. Akhirnya ada juga yang bisa aku sapa! Tanpa basa basi lagi aku langsung berlari kearah pintu.
            “Selamat da …” seruku sampai tiba-tiba aku menatap wajahnya “EH?! Re .. re.. rendi?!” akupun langsung berjalan mundur. Seketika wajahku langsung memerah. aku gak nyangka kalau itu Rendi! Duhh .. malunya aku … lalu kuberanikan diri untuk menatapnya. Saat aku menatapnya, aku melihat muka Rendi juga memerah. eh?
            “Se … se.. selamat pagi juga ..” katanya pelan sambil berjalan kearah bangkunya dengan kepala yang tertunduk. Aku hanya bisa nyengir.


[saat istirahat]
            “Ke .. ketua ke .. kelas ..” panggil Rendi tergagap-gagap. Aku langsung menengok.
            “Ya? Ada apa Ren?” tanyaku.
Sepertinya Rin sudah agak lupa kejadian kemarin (anak ini pelupa-_-). Jadi mungkin saat ketemu Rendi biasa-biasa saja. Tapi .. bagaimana dengan Rendinya?
            “Ka .. ka .. ka…” blusshh~
Aku menatapnya. “Ka itu siapa?” tanyaku polos.
            “Kamu di panggil oleh wali kelas di kantor!” serunya lalu buru-buru berjalan pergi.
Aku yang melihat itu hanya bisa merespon dengan kata “Oh…”

Dan inipun tidak terjadi di hari ini juga tapi …
[Keesokkannya saat istirahat]
            “Rin! Rendi berulah lagi!” seru Nadia.
            “Eh?!” buru-buru aku berjalan menuju kelas.
            “Rendi!” seruku. Rendi yang tau itu adalah suaraku langsung menengokku. Setelah itu dia langsung terdiam.
            “Maaf..” katanyan pelan sambil berjalan pergi. Aku terheran-heran. Nadiapun juga terheran-heran.
            “Ekhm! Ada kejadian apa,nih sama Rendi?” Tanya Nadia sambil tersenyum.
            “EH?! Nggak,kok!” jawabku dengan sedikit muka memerah.

[Keesokkannya saat istirahat]
            “Akh .. cape…” keluhku. “Aduh .. haus,nih .. mana aku males ke kantin lagi! Ah, aku tau! nitip aja ke yang lain yang mau beli ke kantin!” aku celingak celinguk mencari mangsa (?) dan kebetulan ada seseorang yang sedang lewat di depan kelas.Rendi!
            “Rendi!” seruku.eh.. bukannya nyahut dia malah kabur. “Lah?” seketika aku langsung mengkerucutkan bibirku. Tu anak kenapa,sih?!

[Keesokkannya saat istirahat] (ok jangan bosen,ya -_-)/)
            “Hei,hei! Ada yang mau ke kantin bareng,gak?!” ajakku kepada teman-teman cewekku yang ada di kelas. Mereka menggangguk kencang. Setelah itu kamipun segera pergi ke kantin. Saat di tengah jalan kami berpas-passan dengan Rendi. Lalu dengan polosnya akupun menyapanya.
            “Hai, Rendi!” seruku.
Blussshhh~ seketika wajahnya memerah.
            UWOOO!! Respon apa itu?! Kataku dalam hati.
Tanpa menjawab sapaanku Rendi berjalan melewatiku. Teman-temanku yang melihat itu langsung senyum-senyum sendiri.
            “Aduuhh … ada apa,nih, ya sama Rendi??” kata salah satu temanku.
Tanpa ku pedulikan apa yg temanku katakan akupun segera berjalan menuju kantin, ya tujuan utamaku adalah kantin!

[Di rumah Rin]
            “Ok,ok! aku sudah mulai kesal!” keluhku sambil menjatuhkan tubuhku ke atas kasur. Kenapa,sih si Rendi itu?! Akhir-akhir ini dia aneh banget! Di sekolah kalau di sapa malah kabur, di chatt di FB malah langsung off, di SMS gak di bales (apa gak punya pulsa kali,ye?-_-).
            Pokoknya besok aku harus tanyakan ke orangnya secara langsung, sung, sung! (kisahnya bergema)

[keesokkan harinya saat istirahat]
            “Rendi!” panggilku saat Rendi lewat di depan kelas. Bukannya nyahut dia malah kabur! Akupun yang melihat itu langsung mengejarnya dan menarik lengannya.
Rendi langsung menundukkan kepalanya. “Ma .. mau apa kamu?” tanyanya pelan.
Aku menghela napas. “Makanya dengerin! Aku pengen nanya sama kamu!” seruku.
            “Na .. nanya apa?”
            “Aku itu aneh sama kamu! Akhir-akhir ini kenapa kalau aku panggil malah kabur! Emang ada apaan,sih?!” kataku sambil menatap tajam Rendi. Rendi terdiam beberapa detik. Lalu dia mulai angkat bicara.
            “Sebenernya … aku takut kalau kamu itu membongkar rahasiaku kalau aku ini takut ketinggian.. jadinya aku jauhin kamu!” jawabnya. Setelah mendengar jawabannya aku tertawa. “Jangan tertawa!” perintahnya dengan kesal.
            “Tenang saja! Aku gak akan memberitahu kepada siapapun,kok!” aku tersenyum lebar. “Aku janji,kok!” kataku dengan mantap. Rendi menatapku. Lalu dia tersenyum.
            “Ok .. makasih banyak,ya”
Akupun juga ikut tersenyum. “Iya sama-sama”
            “CIEEEE!! YANG LAGI BERDUAAN!!” seru anak-anak kelas 8-2 yang rupaya dari tadi mendengar pembicaraan kami. Kamipun langsung terkejut dan merasa malu.
            “Ka .. kalian apa yang kalian lakukan di sini?!” tanyaku menahan rasa malu.
            “Ekhm! Ketua kelas, ni.yee … sama. … ekhm!” ucap seorang murid.
            “Eh! Kami gak ada apa-apa,kok! Cuma temenan aja!” kataku dengan mantap berusaha menyakinkan mereka. Mereka hanya senyum-senyum sendiri. Ihk! Apaan, sih?!

            Dan setelah itu aku dan Rendi menjadi teman .. teman yang sangat dekat! Sekarang gak hanya di dunia maya di dunia nyatapun kamu menjadi sangat akrab! Tapi yang paling sebal itu saat teman-taman ngatain kalau aku pacaran sama Rendi! Itu bikin aku kesel sekaligus malu!-_- tapi sudahlah! Yang penting pertemanan kami berjalan mulus. Setelah 5 bulan kami begitu akrab. Tapi .. entah kenapa ada yang berbeda di hari ini! saat ku sapa Rendi dia tidak membalas! Dan saat ku lihat wajahnya… wajahnya sangat murung! Entah apa yang terjadi .. tapi aku penasaran dan tanpa basa-basi lagi akupun bertanya kepadanya.
            “Rendi … kamu kenapa,sih?” tanyaku pelan sambil mendekatinya. Rendi hanya bisa terdiam. “Rendi!” panggilku lagi.
            “DIAM!” serunya. Aku yang mendengar itu langsung terkejut. Gak pernah aku melihat Rendi semarah itu. Setelah itu Rendipun langsung berjalan pergi meninggalkan kelas.
            Ok, mungkin hari pertama aku bisa terima. Tapi di hari kedua dan ketigapun aku masih tetap tak di acuhkan! Ini membuatku sangat kesal. Lalu akupun bertanya kepada Rendi. Kini harus dengan cara yang ‘agak’ kasar.
            “Rendi! Jawab aku! Kamu ini kenapa,sih?! Ada masalah? Bilang dong sama aku!” kataku. Rendi hanya bisa terdiam. “Rendi jawab!!” seruku yang mulai merasa kesal. Kemudian Rendi bangun dari tempat duduknya.
            “Gak ada urusannya sama kamu!” serunya dengan wajah yang sangat kesal. Kini aku telah sepenuhnya merasa kesal. Kucegat dia dengan cara menarik lengannya.
            “Bilang aja! Aku gak bakal marah,kok!” kataku menahan amarah. Rendi terdiam beberapa detik. Dia mulai menenangkan dirinya. Lalu dengan wajah yang amat kecewa dia mulai berbicara.
            “Sebenarnya … minggu besok … aku harus pindah dari sini ..” katanya pelan. Aku yang mendengar itu langsung terkejut.
            “Apa? Pindah?!” kataku tak percaya.
NGGAK MUNGKIN!

~to be continue~

0 komentar:

Posting Komentar