Selasa, 30 April 2013

[GUMI] FF yang berasal dari mimpi(?) (Part 1)

A, oi minna! Apa kabar? Semoga sehat-sehat ya? Amin! ^^
Mungkin gak ada yang percaya, ya, kalau ini awalanya dari mimpi. Mungkin karena keseringan mikirin Vocaloid jadi begini deh. Ini mimpi yang aneh, mirip FF, makanya itu aku mau buat ini menjadi FF. Tapi dengan beberapa pengeditan supaya jalan ceritanya sesuai *Karena di mimpiku Rin nitip HP ke aku*. Okelah, gak usah banyak omong, mending langsung aja ye ... \ :v /
----------------------------------------------------------------------
Normal POV
Dunia ini memang sedikit kejam. Begitulah yang dikatakan Kagamine Rin dan Kagamine Len. Mereka berdua anak kembar yang ditinggal mati orang tua mereka(?). Mereka berdua memang ditinggali harta yang berlimpah oleh orang tua mereka. Tetapi mereka selalu bijak menggunakan harta itu. 

Rin dan Len sudah membebaskan beberapa budak dari istana yaitu, Luka, Gumi, Kaito dan Meiko. Mereka berempat tinggal di rumah Rin dan Len yang sangat luas untuk mereka dan mengurusi kebutuhan mereka selayaknya orang tua mereka sebagai ucapan terima kasih. 

Hari ini, Rin dan Len tidak ingin mengganggu aktifitas Luka, Gumi, Kaito dan Meiko. Mereka berdua merasa merepotkan keempatnya. Di hari minggu yang cerah ini, mereka berdua mengendap-endap pergi keluar seraya membawa uang yang cukup untuk membeli bahan untuk makan siang.

Tetereteret!!!

Semua orang di pasar itu langsung panik seketika. Pengawal istana datang mengawali rombongan kerajaan. Semua orang terpaksa bersujud karena mengenal betul kalangan bangsawan yang kejam di kota itu. Putri Miku, anak bungsu sang raja ini terkenal begitu kejam di bandingkan kakak laki-lakinya. Semua orang bersujud kecuali Rin. Rin memandang mata putri Miku kesal. Ia sangat jengkel ketika harus bersujud di depannya.

Sang putri turun dari kereta kudanya dan menghampiri Rin. Len menarik-narik rok panjang Rin agar dia ikut bersujud, namun Rin hanya diam seraya memandang mata Miku dengan kesal. Putri Miku mengembangkan senyum sinisnya dan mulai menginjak kepala Len lalu menjenggutnya sehingga Rin begitu kesal, dan Rin mendorong putri Miku jatuh kedalam kubangan lumpur.

"Tangkap dia!" perintah putri Miku. Semua rakyat biasa hanya bisa menonton kejadian itu tanpa bisa menolong Rin. Kedua pengawal berbadan kekar itu memegang tangan Rin erat-erat. 
"Lepaskan dasar putri sialan!" kata Rin yang terus memberontak.
"Rakyat jelata sialan!" balas putri Miku yang masih memperhatikan kejadian itu dengan seru.
"Lepaskan dia!" teriak seorang anak laki-laki, dia Len. "Aku yang berasalah karena tidak bisa mengajarkan sopan santun pada Rin. Aku saudara kembarnya, apa aku tidak cukup mirip dengannya?"
"Len!" teriak Rin.
"Oke, lepaskan anak perempuan yang cengeng itu dan tangkap saudaranya!" perintah putri Miku. Kedua pengawal yang sedari tadi memegang tangan Rin melemparkan Rin dengan sangat keras dan mulai menahan Len.

Rin POV

Aku sadar betapa bodohnya aku.  Aku sudah membuat Len di tangkap. Dengan segera, aku langsung berlari ke arah putri Miku yang tertawa sambil menjenggut ikatan rambut Len sampai pengikatnya putus dan Len hanya bisa meringis kecil. Namun saat aku hendak menyentuh pundak putri Miku pengawalnya langsung menahanku dari belakang. Akhirnya aku hanya bisa menangis sambil berteriak.

"Dasar putri sialan! Dasar putri bodoh! Bodoh! Bodoh! Bodoh! Aku ingin bertanya padamu, apa yang di ajarkan gurumu di istana? Hah? Jawab aku bodoh! Kenapa kau mempercayai semua ucapannya? Aku yang bersalah! Apa kau tidak melihat kalau aku yang mencoba menantangmu?" teriakku sambil terisak. Air mataku mengalir begitu deras.
"Aku tau," kata putri Miku meremehkanku. "Tapi aku akan menjadikannya mainan, dia terlihat lebih menarik."
"Aku tidak akan memaafkanmu jika kamu menjadikannya budak! Suatu hari nanti aku akan menghancurkan kerajaan itu!" ujarku dengan penuh keyakinan. Namun putri Miku terus tersenyum sinis padaku.
"Kalau begitu..," kata putri Miku seraya berpikir. "Aku akan menjatuhkan hukuman mati padanya, hm? Bagaimana?" 

Aku hanya bisa terdiam. Air mataku masih terus mengalir, namun gerakan terhenti seketika. Pengawal itu melepaskan pengangan eratnya lalu pergi di belakang putri Miku. Dia naik ke kereta kudanya yang berlapis emas di beberapa bagian itu. Aku terduduk lemas di tanah, semua orang membicarakan kami. Aku hanya bisa menangis dan memukuli tanah. Lalu Luka datang dengan panik seraya memegangi pundakku agar aku tetap tenang. Aku terus berkata Luka begitu bodoh karena dia menyuruhku tenang, sedangkan len akan segera menemui ajalnya dengan cara yang tidak biasa. Dihukum mati. Kata itu terus mengiang di kepalaku, begitu mengganggu. Aku di ajak pulang ke rumah dan aku hanya mengikutinya.

Len POV

Kurasa yang kulakukan sudah cukup. Aku akan menyelamatkan Rin bagaimana pun caranya. Karena orang tuaku sudah tidak ada, hanya Rin keluarga yang kupunya. Tentu saja aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitinya, karena aku juga merasa sakit melihatnya. Aku tidak tau apa yang harus kulakukan untuk membebaskan diriku-sendiri agar terhindar dari hukuman mati.

"Manisnya!" ujar putri Miku yang sangat kejam. Dia memakan gula-gula itu dengan santainya. 

Dan kami sampai di istana ....

Bersambung ....

~*GUMI*~

2 komentar:

.:KBF-Crew:. mengatakan...

#Terharu karena dengar kucing mengeong sedih(?!)

▼△▼RIN DIN DONG●△●

.:KBF-Crew:. mengatakan...

==" Kucing mengeong sedih???

~*GUMI*~

Posting Komentar