Minggu, 23 Desember 2012
[Saat Di
Kelas]
“Huh..”
Gerutuku Sambil Mengeluarkan Nafas Panjang..
“Kenapa Coba Dia Bikin Aku Deg Deg-an
Kaya Gitu? Apa Dia Sengaja?
Gak Mungkin, Pastinya Dia Hanya
Gugup... Pastinya,, Tak Ada Yg Lain”. Pikirku
Aku Terlalu
Larut Berpikir Sampai Aku Lupa Aku Sedang Belajar Di Kelas.
Dan Karena
Itu Juga, Aku Baru Sadar Kalau Sensei Memanggilku.
“Yamada-Kun!,
Yamada-Kun!” Panggil Sensei.
Junchirou-Sensei Adalah Guru Yg Paling Galak Sejagat Raya. Pastinya Aku Akan Di
Hukum.
“I-Iya, Sensei?”
“Coba Kamu Jawab Pertanyaan Ini, Kapan Jepang Menyerah Tanpa Sarat Kepada Sekutu, Dan Berikan Alasannya!” Tanya Junchirou-Sensei Sedikit Marah
“Coba Kamu Jawab Pertanyaan Ini, Kapan Jepang Menyerah Tanpa Sarat Kepada Sekutu, Dan Berikan Alasannya!” Tanya Junchirou-Sensei Sedikit Marah
“Eh? Ah..
Ka-Kapan... (Aku Lupa... Aku Ngasal Aja Deh,,, Pake Ulang Tahunnya Minoru-kun
Aja) 14 Agustus, Dikarenakan Kota Hiroshima Dan Nagasaki Di Bom Atom.”
“Alasannya
Benar.. “ TEEETT Suara Bel Berbunyi Sebelum Junchirou-Sensei Selesai Bicara.
“Nanti Kita
Teruskan, Sekarang Kita Pulang.” Lanjut Junchirou-Sensei
[Pulang
Sekolah]
“Tsuki, Ayo
Kita Poto Bareng, Sesuai Janjimu” Ucapku Padanya
“Tunggu, Aku
Ajak Yg Lain Dulu..” Jawabnya
“Ok, Aku Tunggu..
Cepat Yaa..”
“Iya.. Aku
Akan Mengejar Waktu!” Jawabnya Semangat
Sambil
Melihat Tsuki Berlari Ke Arah Teman-temanku Yg Lain Aku Merasa Aku Melupakan
Sesuatu,,, Tapi Itu Mungkin Hanya Perasaan
[Di Tuestel]
“Ahahah,
Betul.. Foto Ini Aneh.” Ucapku Sambil Tertawa
“Hei, Kirim
Foto Ini Lewat Hpmu Aoi.” Kata Tsuki Sambil Menyuruhku
Aku
Mengeluarkan HP, Dan Melihat Banyak Panggilan Tak Terjawab Dari
AIKO, “Huh? Aiko? Ada Apa Dia Menelepon?” Aku
Bingung Sendiri..
“JANJIKU!!”
Aku Teriak Sendiri.
“Huh?” Tsuki
Kebingungan.
Aku Berlari
Ke Rumah Secepat Mungkin, “Kenapa Aku
Bisa Lupa? Aku Mempunyai Janji Pada Adikku AIKO Yg Masih Berada Di Kelas 5 SD?”
Aku Terus
Berlari
[Di Rumah]
“Onee-Chan
TERLAMBAT!” Teriaknya Menyalahkanku
“Maafkan Aku
Aiko, Aku Benar2 Lupa.” Ucapku Sedikit Lemas
Aku Sudah
Tau Pasti Dia Akan Marah Padaku. Tapi Aku Kan Lupa, Lupakan Tak Ada Obatnya.
“ONEE-CHAN
JAHAAAAATTT!! AKU BENCI ONEE-CHAN!!” Teriaknya
Dia Berlari
Ke Kamarnya
Sekarang
Sudah Pukul 6, Karena Orang Tua Kita Tak Membolehkan Kita Keluar Lebih Daripada
Jam Itu.
Ring...
Ring...
Ada
Telepon.. Aku Angkat Telepon Itu, Telepon Itu Dari Orang Tua Ku.
“.....” Aku
Hanya Bisa Terdiam Mendengar Ayahku Bicara,
Setelah
Ayahku Selesai Bicara, Aku Tak Kuat Lagi. Ingin Rasanya Aku Berteriak. Air
Mataku Tak Mau Berhenti. Aku Menangis Semalaman.
“Kenapa Semua Ini Terjadi?” Pikirku Dalam Hati. Sebaiknya Aku
Tidak Memberitahu Ini Semua Kepada Aiko, Karena Dia Masih Marah Padaku.
“Daripada Aku Memikirkan Semua Ini,
Mending Aku Main Facebook Aja.”
Aku
Memasukan Kazuya Ke Kagamine Big Family. Karena Ternyata Kazuya Itu Otaku, Sama
Sepertiku. Jadi Anggota Lain Setuju.
“Hai
Kazuya-san”
“Hai,
Yamada San.”
“Charamu
Siapa?”
“Charaku
Ya?”
“Iya,
Charamu Siapa?”
“Hmm,
Utatane Piko.”
“Oh
Piko? Aku SeeU, Salam Kenal.”
Aku Senang
Bisa Berinteraksi Denganya Meskipun Tak Langsung.
“Mama &
Papa Pulang.” Mamaku Berteriak
“Mama Dan
Papa Membawakan Kalian Makanan Kesukaan Kalian” Mama Berteriak Lagi
“Ayo Semua
Keluar Dan Makan.”
Akupun
Keluar Untuk Makan, Begitupun Juga Aiko. Kita Bertatap Muka Sekali, Tapi Dia
Langsung Memalingkan Pandangannya.
Di Meja
Makan Kita Berdua Hening. Biasanya Kita Berdua Saling Tukar Cerita. Tapi Kita
Diam.
Tiba-tiba Di
Keheningan Itu, SmartPhone Papaku Berdering. Mamaku Membuka Pesan Itu. Mama
Terkejut, Dia Langsung Menghampiri Papa.
“PAPA!
MAKSUDNYA APA INI!” Mama Teriak Marah
Setelah
Mendegar Pernyataan Mama, Aku Tau Mereka Mau Apa. Sebaiknya Aku Tak Mendengarnya.
Aku Berlari
Ke Kamar Begitupun Aiko. Aku Tutup Pintu Kamar Serapat-rapatnya.
“Ini Semua Hanya Mimpi!” Sambil Menangis Aku Menegaskan Itu
Dalam Diriku.
“Jika Aku Tidur Aku Akan Bangun Dari
Mimpi Buruk Ini”
Pikirku. Aku Membaringkan Badanku Di Kasur. Tetapi Aku Tak Bisa Tidur
Setelah
Beberapa Jam Aku Sudah Cool Down.
Tapi Setelah
Itu Aku Medengar Teriakan Mamaku.
Teriakan Yg
Tak Pernah Mau Aku Dengar. Teriakan Yg Memulai Takdir Kehancuran Hidupku.
Akupun
Menangis, Ingin Aku Melupakan Semuanya. Aku Ingin Mengakhirinya Sebelum Takdir
Itu Berjalan. Ya, Bunuh Diri. Itu Yg
Ada Di Pikiranku Sekarang.
Dengan Cepat
Aku Mengambil Cutter Yg Ada Di
Perlengkapan Sekolahku.
Aku
Menyiapkan Diriku, Memegang Cutter
Dan ....
<To Be Continued>
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
5 komentar:
Yamada-kun? Bukannya dia cewe?
~*GUMI*~
jangan tanyakan aku ._. *angkat tangan*
_SeeU_
Lanjut !
~*GUMI*~
Nanti Di Lanjut...
Hari Ini Gak Akan Di Update Dulu...
Besok Aja...
Gomenn..
♫MIKUO♫
Siip!
~*GUMI*~
Posting Komentar