Sabtu, 29 Desember 2012
Cerita ini terjadi beribu tahun yang lalu, cerita tentang seorang
putri iblis, Rin, Putri yang memimpin sebuah kerajaan sejak berumur 14
tahun, Rin hidup di sebuah istana mewah bersama pelayannya, pelayan yang
memiliki wajah yang sama dengan dirinya, The Servant.
Siapapun yang menentang Sang Putri akan dihabisi oleh The Servant, The Servant tak bisa disuap, kesetiannya pada sang putri tak bisa diganggu gugat, The Servant bagaikan tangan maut sang putri.
Sang Putri memerintah dengan pajak tinggi, sehingga siapapun yang tak memiliki uang banyak, akan segera diahajar oleh prajurit kerajaan –The Servant terlalu berharga untuk mengurusi orang miskin semacam itu-
Suatu hari sang putri bersama The Servant mengunjungi Negara tetangga, Negara tetangga, Ao no Okoku, mengadakan sebuah festival yang mengundang segala pimpinan Negara, dalam festival itu pula, pangeran kaito mencari pendamping hidupnya.
Semua putri dari berbagai kerajaan menyukai sang pangeran, namun pangeran kaito hanya menjatuhkan pilihannya pada satu gadis, Putri miku, dari Midori No Okoku.
semua yang hadir tentu saja iri, Putri Miku dan Pangeran Kaito adalah pasangan yang serasi, dan keduanya saling mencintai, Putri Miku, Hijau bak mutiara, anggun dan rupawan, sementara pangeran Kaito adalah sosok pangeran yang gagah, calon raja yang agung dan bijaksana, semuanya iri, tak terkecuali, putri Rin.
Putri Rin sedih, marah, mengapa harus Miku yang menjadi kekasih sang pangeran, lalu sebuah perintah diturunkan, Putri Rin mengucapkannya dengan sangat pelan, agar tak ada yang mendengarnya,
“make sure, the green country is badly stirred”
Lalu…
Midori No Okoku dilanda kekacauan, pasukan Putri Rin menyerang kerajaan dan membakar semua rumah, darah membasahi tiap penjuru, daun daun mulai kehilangan warnanya, suasana mencekam, warga Midori No Okoku berteriak ketakutan, lalu hening.
Semua orang merasakan kepedihan, tak terkecuali Putri Miku, namun ia harus lari, nyawanya juga diincar, Putri Miku sadar, karena dirinyalah Midori No Okoku dibantai.
“maaf, Putri Miku…” seseorang memegangi tangan Putri Miku, menghentikan langkahnya.
Putri Miku tentu saja takut, The Servant datang untuk menghabisinya, namun apa yang dilihatnya bukanlah wajah kejam yang selama ini dibayangkan, The Servant menangis, memandang sedu Putri Miku, Putri Miku ikut menangis
“kenapa kau harus menangis ?” Tanya Putri Miku lembut
“Maafkan aku” The Servant terisak, ia membuka tudung jubahnya.
Kembali Putri Miku ketakutan, rambut kuning yang sama, mata kuning yang sama, wajah yang sama, bukan, dia bukan Putri Rin, pasti bukan, namun hati Putri Miku mengatakan, The Servant sama kejamnya, dan…
“kau melakukan tugasmu dengan baik” Sang Putri tentu saja memuji pelayannya, pembunuhan yang dilakukan The Servant sangatlah baik, dunia tahu, Putri Miku yang akan menjadi pendamping Pangeran Kaito telah mati.
Namun air mata The Servant dia simpan sendiri, jangan sampai sang putri tahu, ia masih memiliki perasaan.
Rakyat marah, dendam yang tertimbun mulai bangkit, rakyat angkat senjata, membentuk sebuah milisi dadakan demi membalas dendam pada sang Putri, Tentu saja ini adalah kesempatan bagus bagi Pangeran Kaito untuk balas dendam, ia mengirimkan ksatrianya, Lady Miki, sang ksatria merah.
dengan pedangnya ia memimpin rakyat untuk memberontak pada Putri Rin, dari semua kemarahan rakyat yang selama ini tertimbun, Lady Miki membangkitkannya menjadi monster, menerobos gerbang istana, Putri Rin berhasil ditangkap.
Putri Rin tak bisa berbuat apa apa lagi, seluruh pasukannya gugur di Midori No Okoku, hanya tinggal The Servant yang bisa diandalakan, namun dalam waktu singkat The Servant menghilang.
“Menyerahlah, The Daughter of Evil !” Lady Miki menghunuskan pedangnya pada Putri Rin, tepat di lehernya, Putri Rin tersenyum misterius
Ia tidak siap dengan serangan tiba tiba ini, namun ia tetap tersenyum, entah kenapa, Lady Miki tak terlalu menghiraukan senyuman misterius itu.
Putri Rin dijebloskan ke penjara, 3 bulan menunggu, ia hanya meringkuk di pojokan jeruji besinya, tak diberi makan, disiksa, Putri Rin seakan tak perduli, ia tetap diam dan memasang senyuman misteriusnya.
Jam 3, Bel gereja berdentang kencang, Putri Rin dibawa ke alun alun kota, rakyat berkumpul untuk melihat kematian Sang Putri, orang yang telah menghilangkan banyak nyawa untuk keegoisan semata, Lady Miki bertindak sebagai algojo.
Sang Putri melihatnya, The Servant, memakai jubah lusuh, memandang Sang Putri dengan tatapan nanar, orang yang selama ini setia padanya, tiba tiba menghilang disaat ia ditangkap, Sang Putri memasang senyum itu lagi, senyuman misteriusnya.
Air mata jatuh menetes, lalu…
Tak ada yang tahu, tak ada yang tahu bahwa di sudut penjara tempat sang putri ditahan, ada sebaris kalimat, sebaris kalimat yang akan mengubah cerita ini dari awal, sebaris kalimat yang menandakan kesetiaan.
“you're the priness, i'm the servant, destiny divided, pityful twins, to protect you, for that, i shall even become an evil”
Siapapun yang menentang Sang Putri akan dihabisi oleh The Servant, The Servant tak bisa disuap, kesetiannya pada sang putri tak bisa diganggu gugat, The Servant bagaikan tangan maut sang putri.
Sang Putri memerintah dengan pajak tinggi, sehingga siapapun yang tak memiliki uang banyak, akan segera diahajar oleh prajurit kerajaan –The Servant terlalu berharga untuk mengurusi orang miskin semacam itu-
Suatu hari sang putri bersama The Servant mengunjungi Negara tetangga, Negara tetangga, Ao no Okoku, mengadakan sebuah festival yang mengundang segala pimpinan Negara, dalam festival itu pula, pangeran kaito mencari pendamping hidupnya.
Semua putri dari berbagai kerajaan menyukai sang pangeran, namun pangeran kaito hanya menjatuhkan pilihannya pada satu gadis, Putri miku, dari Midori No Okoku.
semua yang hadir tentu saja iri, Putri Miku dan Pangeran Kaito adalah pasangan yang serasi, dan keduanya saling mencintai, Putri Miku, Hijau bak mutiara, anggun dan rupawan, sementara pangeran Kaito adalah sosok pangeran yang gagah, calon raja yang agung dan bijaksana, semuanya iri, tak terkecuali, putri Rin.
Putri Rin sedih, marah, mengapa harus Miku yang menjadi kekasih sang pangeran, lalu sebuah perintah diturunkan, Putri Rin mengucapkannya dengan sangat pelan, agar tak ada yang mendengarnya,
“make sure, the green country is badly stirred”
Lalu…
Midori No Okoku dilanda kekacauan, pasukan Putri Rin menyerang kerajaan dan membakar semua rumah, darah membasahi tiap penjuru, daun daun mulai kehilangan warnanya, suasana mencekam, warga Midori No Okoku berteriak ketakutan, lalu hening.
Semua orang merasakan kepedihan, tak terkecuali Putri Miku, namun ia harus lari, nyawanya juga diincar, Putri Miku sadar, karena dirinyalah Midori No Okoku dibantai.
“maaf, Putri Miku…” seseorang memegangi tangan Putri Miku, menghentikan langkahnya.
Putri Miku tentu saja takut, The Servant datang untuk menghabisinya, namun apa yang dilihatnya bukanlah wajah kejam yang selama ini dibayangkan, The Servant menangis, memandang sedu Putri Miku, Putri Miku ikut menangis
“kenapa kau harus menangis ?” Tanya Putri Miku lembut
“Maafkan aku” The Servant terisak, ia membuka tudung jubahnya.
Kembali Putri Miku ketakutan, rambut kuning yang sama, mata kuning yang sama, wajah yang sama, bukan, dia bukan Putri Rin, pasti bukan, namun hati Putri Miku mengatakan, The Servant sama kejamnya, dan…
“kau melakukan tugasmu dengan baik” Sang Putri tentu saja memuji pelayannya, pembunuhan yang dilakukan The Servant sangatlah baik, dunia tahu, Putri Miku yang akan menjadi pendamping Pangeran Kaito telah mati.
Namun air mata The Servant dia simpan sendiri, jangan sampai sang putri tahu, ia masih memiliki perasaan.
Rakyat marah, dendam yang tertimbun mulai bangkit, rakyat angkat senjata, membentuk sebuah milisi dadakan demi membalas dendam pada sang Putri, Tentu saja ini adalah kesempatan bagus bagi Pangeran Kaito untuk balas dendam, ia mengirimkan ksatrianya, Lady Miki, sang ksatria merah.
dengan pedangnya ia memimpin rakyat untuk memberontak pada Putri Rin, dari semua kemarahan rakyat yang selama ini tertimbun, Lady Miki membangkitkannya menjadi monster, menerobos gerbang istana, Putri Rin berhasil ditangkap.
Putri Rin tak bisa berbuat apa apa lagi, seluruh pasukannya gugur di Midori No Okoku, hanya tinggal The Servant yang bisa diandalakan, namun dalam waktu singkat The Servant menghilang.
“Menyerahlah, The Daughter of Evil !” Lady Miki menghunuskan pedangnya pada Putri Rin, tepat di lehernya, Putri Rin tersenyum misterius
Ia tidak siap dengan serangan tiba tiba ini, namun ia tetap tersenyum, entah kenapa, Lady Miki tak terlalu menghiraukan senyuman misterius itu.
Putri Rin dijebloskan ke penjara, 3 bulan menunggu, ia hanya meringkuk di pojokan jeruji besinya, tak diberi makan, disiksa, Putri Rin seakan tak perduli, ia tetap diam dan memasang senyuman misteriusnya.
Jam 3, Bel gereja berdentang kencang, Putri Rin dibawa ke alun alun kota, rakyat berkumpul untuk melihat kematian Sang Putri, orang yang telah menghilangkan banyak nyawa untuk keegoisan semata, Lady Miki bertindak sebagai algojo.
Sang Putri melihatnya, The Servant, memakai jubah lusuh, memandang Sang Putri dengan tatapan nanar, orang yang selama ini setia padanya, tiba tiba menghilang disaat ia ditangkap, Sang Putri memasang senyum itu lagi, senyuman misteriusnya.
Air mata jatuh menetes, lalu…
Tak ada yang tahu, tak ada yang tahu bahwa di sudut penjara tempat sang putri ditahan, ada sebaris kalimat, sebaris kalimat yang akan mengubah cerita ini dari awal, sebaris kalimat yang menandakan kesetiaan.
“you're the priness, i'm the servant, destiny divided, pityful twins, to protect you, for that, i shall even become an evil”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar